Judul Film : A Beautiful Mind
Tahun Rilis : 2001
Durasi : 135 menit
Negara: Amerika Serikat
Bahasa : Inggris
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kali ini saya akan mengulas film yang berjudul "A Beautiful Mind" yang banyak berhubungan dengan matematika agar siapapun yang membaca dan menonton film itu tertarik dan terinspirasi untuk belajar matematika lebih dalam lagi karena matematika itu sebenarnya akan membantu mengasah logika dan nalar kita. Oke akan saya mulai memberikan sedikit ulasan tentang film ini.
John yang merupakan seorang profesor matematika kemudian dianugerahi Nobel dalam bidang ekonomi atas teori permainan matematika ekonominya. Anugerah tersebut diberikan pada tahun 1994 di Stockholm dan hal ini sebagai pembuktian bagi John bahwa dia mampu mengatasi pengaruh buruk ketiga orang khayalannya itu hingga terbebas dari belenggu penyakit Schizofrenia dengan kekuatan mentalnya.
Nuansa matematika sangat kental dirasakan dalam film ini dari awal saya menonton. Pada awal mulai film ini mengisahkan seorang Profesor dari Princeton University yang berkata “Mathematicians won the war. Mathematician broke the Japanese codes and built the atomic bomb. Mathematicians..like you. The stated goal of the Soviets is Global Communism. In medicine or economics in technology or space battle lines are being drawn. To triumph, we need results, publishable, applicable results. Now, who among you will be the next Morse? The next Einstein? Who among you will be the vanguard of democracy, freedom, and discovery?Today we bequeath America’s future into your able hands. Welcome to Princeton, gentlemen.” Wah.. dari awal saya mendengar kata-kata ini saya baru menyadari, sebegitu besarkah andil matematika dalam perkembangan Amerika Serikat. Bahwa para ahli matematika tidak hanya orang yang pandai matematika. Tapi seorang ahli matematika memegang peranan besar dalam sejarah Amerika Serikat. Yang merupakan Negara maju saat ini. Saya yakin, pasti inilah yang dirasakan para ahli matematika masa itu saat mendengarnya.
Dalam film yang berdasarkan kisah nyata seorang penerima penghargaan Nobel ini, tokohnya yang bernama John, merupakan jenius yang segala sesuatu hal sehari-hari dalam hidup ia kaitkan dengan matematika. Ia orang yang sangat pintar dan teliti dalam menilai segala sesuatu dari sudut pandang matematika yang merupakan keahliannya. Contoh saja saat ia menghitung gerakan burung merpati di taman dengan algoritma. Dari film ini, saya menyadari bahwa matematika mengajarkan John untuk dapat menjadi seseorang yang teliti, cermat, dan mampu memandang segala hal dengan sudut pandang yang lain, tidak mudah percaya akan hal-hal di sekitarnya begitu saja tapi ia mencoba menganalisis terlebih dahulu kebenarannya. Ia bertindak secara matematis. Tapi hal yang ia lupakan adalah bagaimana cara ia bersosialisasi. Bahwa dalam hidup, ilmu pengetahuan memang penting, dalam matematika, semua persoalan dapat dicari solusinya dengan otak, tapi dalam hidup, itu saja tidak cukup. Keseimbangan antara kehidupan sosial maupun ilmu pengetahuan alam adalah merupakan keharusan.
Matematika yang didalami John sangat tampak terbukti mempengaruhi karakternya menjadi orang yang berani membantah pernyataan orang lain tidak hanya dengan omongan tapi juga berdasarkan bukti yang dapat ia pertanggungjawabkan kebenaranya. John berani membantah teori Adam Smith yang sudah berlaku selama 150 tahun pada masa itu. Ia tidak ragu dalam bertindak karena ia yakin dan tahu benar apa yang ia lakukan. Melalui kemampuannya dalam matematika, ia dapat memecahkan kode-kode rahasia negara-negara luar yang ingin menghancurkan Amerika Serikat waktu itu. Contohnya saat ia memecahkan kode dari Moskow. Yang merupakan awal ia mulai berfantasi ia menjadi seorang pemecah kode rahasia negara.
Melalui film ini, terbukti bahwa matematika yang sebenarnya adalah seni. Sama seperti perkataan John yang saya kutip dari film ini,“Mathematics is very specific and it’s an art form no matter what these people around here will tell you.” Matematika sangat available untuk digunakan dalam pembuatan suatu karya seni seperti dalam film. Ternyata, matematika tidak hanya bisa dipelajari tetapi juga bisa dinikmati bahkan untuk orang yang tidak mendalami matematika. Buktinya saja, film ini mendapat banyak penghargaan. Ini berarti, film yang dominan matematika ini dapat menarik perhatian penonton dan merebut hati penontonnya. Dari berbagai artikel yang saya baca tentang tanggapan orang-orang tentang film ini, percaya atau tidak, tidak sedikit orang yang menjadi ingin lebih tahu tentang matematika termasuk saya. Saya menjadi lebih semangat untuk belajar matematika.
John yang dalam hidupnya sangat mencintai matematika, walau mengalami sakit secara psikologis karena hobinya dalam memecahkan kode rahasia tersebut, akhirnya dapat melawan halusinasinya tanpa pengobatan lanjutan seperti yang harus disarankan oleh psikiaternya. Untuk sekedar menambah pengetahuan, saya mencari tahu bagaimana sebenarnya penyakit yang diderita John. Saya membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa, sampai saat ini skizofrenia adalah salah satu penyakit mental yang belum diketahui pasti penyebabnya. Bukti terbaru mengatakan bahwa struktur maupun aktivitas otak penderitanya adalah abnormal, namun demikian selain penyebab genetik (biologis) bisa dimungkinkan bahwa skizofrenia juga disebabkan oleh faktor sosial dan psikologis. John yang menderita skizofrenia seumur hidupnya akhirnya dapat terus berkutat dengan ilmu matematikanya dan menjadi pengajar matematika di Universitas Princeton masa itu. Ini menunjukkan kecintaan John pada matematika sangat dalam. Bahkan sampai ia mendapatkan nobel dalam teorinya, governing dynamics, yang mengubah pola pikir orang ekonomi kebanyakan ( pada tahun 1995 , ia tidak pernah berhenti untuk mengajar matematika pada para mahasiswan didikannya. John Nash seorang pecinta matematika akhirnya menyadari bahwa dalam hidup ini ada penemuan yang paling penting dalam hidpnya. Penemuan yang ia dapatkan setelah menjadi pengidap skizofrenia, yaitu cinta. Cinta adalah penemuan yang tidak akan bisa didapatkan secara logika. Cinta yang John temukan hanya karena satu alasan yaitu istri tercintanya, Alicia. Penutup dalam film ini adalah pernyataan John Nash saat Nobel Prize Ceremony yang merupakan inti dari film A Beautiful mind ini. Pernyataan yang menyentuh hati saya sebagai penyuka film drama. Pernyataan yang pasti dapat di mengerti semua orang. Pernyataan yang menggambarkan hubungan antara kecintaanya pada angka-angka,logika dan keseluruhan matematika dengan temuannya akan cinta yang lain yaitu cinta yang sesungguhnya. Berikut pernyataan John Nash yang menjadi penutup tulisan saya.
“…I've always believed in numbers. In the equations and logics that lead to reason; but after a lifetime of such pursuits I ask, what truly is logic? Who decides reason? My quest has take me through the physical, the metaphysical, the delusional and back, and I have made the most important discovery of my career... the most important discovery of my life. It is only in the mysterious equations of love that any logical reasons can be found…”
Sekian itulah sedikit ulasan tentang film A Beautiful Mind yang dapat saya tulis.
Billahi Fii Sabillilhaq, Fastabiqul Khairat Wassalamualaikum Wr. Wb.